Beberapa kampus di Bandung telah mengambil langkah konkret untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi perempuan dan bebas dari kekerasan seksual.

Berikut beberapa di antaranya:
1. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung
-
Inisiatif: UIN Bandung telah membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) yang beranggotakan 18 orang. Satgas ini dilantik oleh Rektor UIN Bandung sebagai upaya menciptakan lingkungan akademik yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas akademika. Institut Teknologi Bandung
-
Kolaborasi: Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Bandung bekerja sama dengan Komnas Perempuan dan UPTD PPA Pemprov Jawa Barat dalam menyelenggarakan workshop dan sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi. Kemenag
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
-
Program: ITB menyelenggarakan Studium Generale dengan topik “Kampus Aman tanpa Kekerasan Seksual” yang disampaikan oleh Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengedukasi civitas akademika mengenai pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual. Institut Teknologi Bandung
3. Institut Teknologi Nasional (Itenas)
-
Kerja Sama: Itenas menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper) Jawa Barat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat pemberdayaan perempuan di Jawa Barat melalui program Sekoper. Institut Teknologi Nasional Jakarta
4. International Women University (IWU)
-
Profil: IWU adalah universitas perempuan pertama di Indonesia yang berlokasi di Bandung. Universitas ini didirikan dengan tujuan memberdayakan perempuan Indonesia dan meningkatkan jumlah perempuan berkualitas di berbagai sektor. Wikipedia
Langkah-langkah yang diambil oleh institusi-institusi tersebut menunjukkan komitmen mereka dalam menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, aman, dan ramah bagi perempuan.
Universitas Pasundan (Unpas) di Bandung telah menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan kampus yang ramah dan aman bagi perempuan melalui berbagai inisiatif dan program.
Berikut beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Unpas:
Pusat Studi Wanita (PSW) Unpas
Unpas memiliki Pusat Studi Wanita (PSW) yang fokus pada kajian isu-isu berbasis gender.
PSW Unpas berupaya menegakkan hak-hak perempuan dan laki-laki atas kesempatan, pengakuan, dan penghargaan yang setara di masyarakat.
Selain itu, PSW juga aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Universitas Pasundan
Prosedur Pelaporan Kekerasan Seksual
Untuk memastikan lingkungan kampus yang aman, Unpas telah menetapkan prosedur pelaporan kekerasan seksual.
Prosedur ini dirancang untuk memfasilitasi penanganan dugaan kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus, serta memberikan rekomendasi penanganan yang tepat.
Hal ini menunjukkan komitmen Unpas dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual secara serius. psw.unpas.ac.id
Program Duta Kampus Universitas Pasundan
Unpas juga menyelenggarakan Pasanggiri Duta Kampus, sebuah ajang pemilihan mahasiswa-mahasiswi yang akan menjadi representasi kampus dalam berbagai kegiatan.
Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa, termasuk mahasiswi, untuk mengembangkan diri, memperluas jaringan, dan berkontribusi nyata bagi kampus. Jabar
Fasilitas Pendukung
Dalam upaya mendukung kenyamanan mahasiswa, Unpas menyediakan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) sebagai tempat tinggal bagi mahasiswa baru.
Fasilitas ini diharapkan dapat membantu mahasiswa, termasuk mahasiswi, dalam mendapatkan tempat tinggal yang layak dan terjangkau selama masa studi mereka.
Penerimaan Mahasiswa Asing Perempuan
Unpas juga menunjukkan inklusivitasnya dengan menerima mahasiswa asing perempuan. Misalnya, pada tahun 2008, dua mahasiswa asal Thailand yang belajar di Unpas adalah perempuan.
Mereka mengikuti program pembelajaran bahasa Indonesia dan budaya selama satu tahun, mencerminkan komitmen Unpas dalam mendukung pendidikan bagi perempuan dari berbagai latar belakang. detiknews
Melalui berbagai inisiatif dan program tersebut, Universitas Pasundan berupaya menciptakan lingkungan akademik yang inklusif, aman, dan mendukung bagi seluruh mahasiswanya, khususnya perempuan.